Jumat, 05 Oktober 2018

Pendidikan (kuliah kedua ya guys)

💛😇💬😇😊


Selasa, 02 Oktober 2018
            Pada dasarnya dunia pendidikan di Indonesia telah mengansumsi banyak teori yang yang berasal dari bidang ilmu dan teori dari para ahli negara tetangga. Hal ini di buktikan dengan melektnya dunai pendidikan di Indoensia oleh ebberapa teori yang di kemukakan oleh para ahli misalkan Vygotsky, Piaget, Brunner dan lain- lain. Pandangan atau anggapan yang diungkapkan oleh bberapa ahli pada adsarnya tidak salah, karena mereka memiliki landasan dan alasan yang kuat bagaimana bisa mengemukakan sebuah teori baru tersebut . Dengan dimanjakan nya teori yang berasal dari luar negri ini, maysrakat yang berada di Indonesia seolah-olah melupakan potensi yang berasal dari Indonesia sendiri. Indonesia memiliki tokoh dalam dunai pendidikan yang sanagt hebat, bahkan kehebatan nya ini telah di akui di negara tetangga salah satunya adalah Firlandia . Dunai telah mengenal bahwa negara Firlandia meruapakn pusat pendidikan terbaik di dunai, sistem pendidikan yang di guanakn dan di terapkan di Firlandia telah di akui oleh dunia. Tanpa meluaskan pengetahuan masyarakat terutama amsyarakat yang berada di Indonesia  bahwa sistem pendidikan yang diguanakn oleh Prof dan penagajr tinggi di Firlandia menganut sistem pendidikan yang di kembangkan dan di tulis oleh Ki Hajar Dewantara.
            Pengaplikasian konsep sistem pendidikan yang di kemukakan oleh Ki Hajar Dewantara telah menakup sistem pendidikan dari zaman penjajahan hingga saat ini . Konsep yang dituliskan mengandung banyak hal positif yang dapat meningkatkan pendidikan terutama di Indoensia. Konsep dan sistem pendidikan yang di terapkan oleh Ki hajar Dewanatar meruapakn konsep yang telah matang, seperi halnya sistem pendidikan yang di tulsikan oleh M.Syafi’i yang mengemukakan sistem pendidikan dari zaman kerajaan . Pada zaman kerajaan sudah terdapat pendidikan pula, misalkan pendidikan feminisme (bagi perempuan ) dan maskulinisme (bagi laki-laki).
            Pendidikan pada zaman kerajaan dan pendidikan pada saat ini mmeiliki beberapa perbedaan . Dan pandangan yang kerap kali muncul bahwa wanita tidak memiliki hak penuh dalam dunia pendidikan pada masa R.A Kartini tidka memiliki makna yang sepenuhnya. Larangan pendidikan dalam hal ini bahwa wanita hanya di larang mengikuti urusan ataupun pendidikan dalam dunia perpolitikan, contohnya politik anatra Indoneisa dan Belanda pada saat itu . Namun pada dasarnya wanita tetap memiliki hak untuk mengeyam pendidikan. Meskipun dalam konteks yang tidak sepenuh nya dengan dunai pendidikan kaum laki-laki.
            Indonesia meruapkan negara yang kaya akan ilmu, hanya saja banyak ilmu, teori yang di banayk di sampaiakn oleh tokoh dari Indonesia tidak dapat di aplikasikan dengan baik oleh negara Indonesia sendiri. Indonesia sellau bangga dengan teori yang berasal dari negara tetangga, sehingga dengan ini akan terjadi kesengajaan untuk melupakan teori yang di utarakan oleh tokoh dari Indoensia sendri. Yang mana sebenarnya teori yang telah ditemukan atau di tulis oleh tokoh dari Indonesia meruapakn ilmu luar biasa yang di gunakan oleh negara beberapa negara maju di dunia (Firlandia misalnya).
            Salah satu tokoh pendidikan yang ada di Indonesia yakni Suwardji Suryo Diningrat mengubah namanya menjadi KI Hajar Dewanatara. Pengubahan nama ini bukan tanpa alasan. Namun memiliki alasan yang kuat sehingga dala teori yang di sampaikannya lebih banyak mengungkapkan nama Ki Hajar Dewantara. Nama pertama yakni Ki yang memiliki makan dituakan, kemudia Hajar yang memiliki makna mengajar. Pengubahan anma tersebut salah satunya di dorong oleh ketidak inginan beliau disebut sebagai ningrat yang berasal dari namanya Diningrat.
            Ki Hajar Dewanatar telah menulis beberapa buku tentang pendidikan, salah satunya yakni Bagian 1 Pendidikan . yang mengungkapkan bahwa di dalam pendidikan nasional, pendidikan harus di ingat bahwa pendidikan berawal dari rasa kemerdekaan . Pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewanatra bahwa pendidikan itu berdiri sendiri, pendidikan tidak bergantung pada orang lain, pendidikan dapat mengatur dirinya sendiri . Pendidikan nasional yang dimaksudkan disini bahwa pengajaran yang selaras dengan kehidupan bangsa (tidak mengaibaikan kebudayaan bangsa). Selain dari pada itu Ki Hajar Dewantara mengungkapkan bahwa bantuan / subsidi itu berat atau membahayaka. Hal ini di karenakan segala sesuatu yang bersifat bantuan akan memiliki dampak tanggug ajwab pada kita harus berhutang budi atas bantuan yang pernah diberikan.
            Makna kemerdakaan yang banyak dicantumkan dalam pengertian pendidikan ini meiliki pengertian yang luar . Dimana dalam pengertian ini seharusnya kemerdekaan ditulis menggunakan Freeedom buka Independent . Hal ini di karenakan kata Freedom memiliki makna yang lebih luas dan telah mencakup makna dari Independent itu sendiri . Yang mana hal ini telah di langsir dalam koran yang diterbitkan pada tahu 2010 .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar